Monday, October 9, 2017

Kebahasaan teks cerita sejarah

Kaidah/Ciri Kebahasaan Teks Cerita Sejarah

1. Menggunakan NOMINA atau NOMINALISASI
        Nomina adalah kata benda . nominalisasi adalah proses pembentukan kata benda dari kelas kata lain menggunakan Imbuhan.
Contoh :
Kurung (verba) + an = kurungan (nomina)
Asin (verba) + an = Asinan (n0mina)

2. Menggunakan Frasa NOMINA dan Frasa VERBA
         Frasa adalah gabungan 2 kata atau lebih yang tidak berhubungan secara prediktif dan memeiliki 1 makna gramatikal. Di dalam teks cerita sejarah sering digunakan frasa nomina dan vrasa verba.

  a. Frasa Nomina
        Frasa Nomina terbentuk dengan cara memperluas nomina (kata benda) . ada 3 macam frasa nomina yaitu :
1. Frasa Nomina Modifikatif
2. Frasa Nomina Koordinatif
3. Frasa Nomina Apositif
Frasa nomina modifikatif (mewatasi), yaitu frasa nomina yang unsur unsurnya berhubungan D (diterangkan) dan M (menerangkan), misalnya : orang asing, anak muda, gedung tinggi (D-M), perdana mentri (M-D), bukan orang baru (M-D-M) dll.
Frasa nomina Koordinatif (tidak ada D dan M/tidak saling menerangkan), misalnya kakek nenek, sawah ladang, sarana prasarana, hak dan kewajiban, dsb
Sedangkan frasa nomina apositif, adalah frasa yang diselipkan untuk memperjelas atau menerangkan nomina sebelumnya, contoh : Soekarno, presiden RI persana, dimakamkan di Blitar.

  b. Frasa Verba
Ada 3 macam yaitu :
1. Frasa Verba Modifikatif (mewatasi)
2. Frasa Verba Koordinatif
3. Frasa Verba Apositif
Contoh frasa verba modifikatif : bekerja keras, berjalan jauh (D-M), hampir jatuh, belum membuka, tidak makan (M-D)
Contoh Frasa Verba Koordinatif : makan minum, pergi pulang, datang dan pergi,
Contoh Frasa Verba Apositif : ia bekerja, membanting tulang, demi sesuap nasi,

  c. Frasa Ajektiva
Ada 3 macam yaitu :
1. Frasa Ajektiva Modifikatif (mewatasi)
2. Frasa Ajektiva koordinatif
3. Frasa Ajektiva apositif
Contoh Frasa Ajektiva modifikatif : sangat baik, sungguh hebat, amat perkasa M-D), tinggi sekali, hebat benar, kuning langsat (D-M)
Contoh Frasa Ajektiva Koordinatif : hancur luluh, remuk redam, sunyi senyap, gagah perkasa, kuat sentosa, dsb.
Contoh Frasa Ajektiva Apositif : ia gagah, segagah bima, dan Pemberani

3. Menggunakan KONJUNGSI TEMPORAL
        Konjungsi yang menyatakan urutan waktu, misalnya : mula-mula, berikutnya, selanjutnya, kemudian, sesudah itu, akhirnta, sebelumnya dan sesudahnya dan sebagainya. Konjungsi ini menghubungkan  2peristiwa yang sederajat . sedangkan konjungsi yang menghubungkan 2peristiwa yang tidak sederajat misalnya : bila, apabila,  bilaman, demi, hingga, ketika, sambil, sebelum, sampai, sedari, sejak, selam, semenjak, sementara, waktu, sesudah, takala,dll.

4. Menggunakan ADVERBIA WAKTU
        Di dalam teks cerita sejarah banyak digunakan adverbia yang menyatakan peristiwa terjaadi pada masa lalu, misalnya pada masa itu, pada saat itu, ketika itu, pada waktu itu, pada zaman itu, pada tahun.....(yang menyatakan tahun silam/tahun lama) dsb

5. Menggunakan ADVERBIA TEMPAT
        Cerita sejarah menginformasikan peristiwa yang terjadi pada suatu tempat, karenaya sering menggunakan adverbia tempat, misalnya di seluruh dunia, di beberapa kawasan, di lembah Nill, di lembah Sungai Brantas, di Kerajaan Majapahit, dsb.

No comments:

Post a Comment