Monday, October 9, 2017

Teks Editorial

TEKS EDITORIAL

   A. Pengertian teks Editorial/Opini
Teks editorial merupakan teks yang berisi pendapat terhadap suatu isu/masalah aktual yang biasanya ditulis oleh dewan redaksi media cetak. Isu tersebut meliputi masalah politik, sosial atau pun masalah ekonomi yang memiliki hubungan secara signifikan dengan politik. Teks editorial/opini rutin ada di koran atau majalah, yang pengungkapan teks ini harus dilengkapi dengan bukti, fakta maupun alasan yang logis supaya pembaca atyau pendengar bisa menerimanya.

   B. Struktur teks editorial/opini
Struktur teks adalah bagian-bagian terpisah yang membangun sebuah teks hingga menjadi sebuah teks yang utuh. Struktur teks editorial/opini di bagi menjadi 3 bagian yaitu pernyataan pendapat, argumentasi dan pernyataan ulang pendapat, secara lengkap seperti yang di uraikan di bawah ini:

1. Pernyataan pendapat (thesis statement)
Thesis statement adalah Pernyataan pendapat yang berisikan topik tentang sebuah permasalahan yang akan dibahas. 

2. Argumentasi
Argumentasi merupakan pendukung yang akan memperkuat opini yang hendak disampaikan. Pendukung berupa fakta-fakta tentang topik yang diangkat sehingga memberi nilai objektivitas pada tulisan daripada sekadar opini belaka. Pada bagian ini penulis berusaha meyakinkan pembaca bahwa apa yang dikemukakan itu benar.

3. Pernyataan ulang pendapat (reiteration) 
Reiteration merupakan bagaian akhir teks opini yang berisi penegasan kembali pendapat yang telah dikemukakan agar pembaca atau pendengar semakin yakin dengan pandangan yang dikemukakan, (terkadang juga terdapat argument yang disertai saran).




   C. Ciri teks editorial/Opini
Agar anda dapat membedakan antara teks editorial dengan jenis teks lainnya maka salah satu yang harus anda ketahui adalah ciri-ciri dari teks itu sendiri, untuk teks editorial ciri-cirinya adalah sebagai berikut:

1. Tema tulisannya sedang dibicarakan secara luas oleh masyarakat, aktual, dan faktual 
2. Bersifat sistematis dan logis 
3. Tajuk rencana yang bersifat argumentatif 
4. Menarik untuk dibaca karena kalimatnya yang singkat, padat dan jelas.

   D. Tujuan Teks Editorial
Sedangkan tujuan teks editoral/opini adlah sebagai berikut:

1. Mengajak masyarakat ( pembaca ) untuk ikut campur dalam isu yang sedang hangat dibicarakan
2. Memberikan pandangan kepada masyarakat terhadap isu yang sedang berkembang

   E. Kaidah kebahasaan teks editorial/opini
Kaidah kebahasaan adalah aturan dan ketentuan cara menggunakan bahasa baik secara lisan maupun tulisan, kaidah kebahasaan teks editorial/opini adalah sebagai berikut:

1. Adverbia
Adverbia atau kata keterangan (Bahasa Latin: ad, "untuk" dan verbum, "kata") adalah kelas kata yang memberikan keterangan kepada kata lain, seperti verba (kata kerja) dan adjektiva (kata sifat), yang bukan nomina (kata benda). Contoh lain dari adverbia misalnya sangat, amat, tidak.

Agar dapat meyakinkan pembaca diperlukan ekspresi kepastian yang bisa dipertegas dengan kata keterangan atau adverbia frekuentatif, yaitu adverbia yang menggambarkan makna berhubungan dengan tingkat kekerapan terjadinya sesuatu yang diterangkan adverbia itu. Kata-kata yang digunakan antara lain : 
  • selalu, 
  • biasanya, 
  • sebagian besar waktu, 
  • sering, 
  • kadang-kadang, 
  • jarang, 
  • dan lainnya.

2. Konjungsi
 Konjungsi atau kata sambung adalah kata untuk menghubungkan kata-kata, ungkapan-ungkapan, atau kalimat-kalimat dan sebagainya, dan tidak untuk tujuan atau maksud lain. Konjungsi tidak dihubungkan dengan objek, konjungsi tidak menerangkan kata, konjungsi hanya menghubungkan kata-kata atau kalimat-kalimat dan sebagainya.

Konungsi dalam kaidah kebahasaan teks editorial/opini merupakan kata penghubung pada teks editorial seperti kata bahkan.

3. Verba Material
Verba material adalah kata kerja berimbuhan yang mengacu pada tindakan fisik, atau pun perbuatan yang dilakukan secara fisik oleh partisipan (aktor).

Struktur kalimat dari verba material adalah :
Subjek (aktor) + Verba Material + objek (sasaran)
Contoh:
Budi (aktor)  Menulis (verba material) buku (objek/sasaran)
4. Verba relasional
Verba relasional adalah verba yang menunjukkan hubungan intensitas (pengertian A adalah B), dan milik (mengandung pengertian A mempunyai B). Verba yang pertama tergolong ke dalam verba relasional identifikatif, sedangkan verba yang kedua dan ketiga tergolong ke dalam verba relasional atributif.

verba relasional lebih menekankan pada verba atau kata kerja yang berfungsi sebagai penghubung antara subjek dan pelengkap. kalimat yang mengandung verba relasional harus memiliki pelengkap, jika tidak maka kalimatnya akan terlihat rancu. 

Struktur kalimat dari verba relasional adalah:
Subjek + Verba relasional + pelengkap
Contoh:
Anak itu (subjek) merupakan (verba relasional) anak terpintar di kelas XII 

5. Verba Mental
adalah verba yang menerangkan persepsi (misalnya melihat, merasa), afeksi (misalnya suka, khawatir), dan kognisi (misalnya berpikir, mengerti). Pada verba mental terdapat partisipan pengindra (senser) dan fenomena.

Struktur kalimat dari verba relasional adalah:
Subjek + Verba mental + pelengkap
Contoh:
Ibu (subjek) khawatir (verba mental afksi) anaknya sakit (pelengkap) 

6. Kosakata
Kosa kata atau perbendaharaan kata  yang digunakan untuk teks editorial memiliki karakteristik sebagai berikut : 
  • Aktual, yaitu sedang menjadi pembicaraan banyak orang 
  • Fenomenal, yaitu luar biasa, hebat, dan dapat dirasakan pancaindra 
  • Editorial, yaitu artikel dalam surat kabar yang mengungkapkan pendirian editor 
  • Imajinasi, yaitu daya pikir untuk membayangkan 
  • Modalitas, yaitu menyatakan cara pembicara bersikap terhadap suatu situasi dalam komunikasi antar pribadi
  • Nukilan, yaitu kutipan yang dicantumkan pada suatu benda
  • Tajuk rencana, yaitu karangan pokok dalam dalam surat kabar 
  • Teks opini, yaitu wadah untuk mengemukakan pikiran 
  • Keterangan aposisi, yaitu memberi penjelasan kata benda 
  • Keterangan pewatas, yaitu keterangan tambahan yang memberi keterangan kata benda

Contoh teks editorial/ opini atau tajuk rencana
Berikut adalah salah satu contoh sederhana teks editorial/opini atau tajuk rencana:

Beberapa tahun terakhir ini, pemerintah berusaha memperlengkapi persenjataan dengan mengalokasikan dana yang terbilang besar, meski dirasakan belum cukup unruk memenuhi kebutuhan standar bagi sebuah negara kepulauan seperti Indonesia. (2) Pada tahun 2003, Indonesia telah mengucurkan dana sekitar 2,85 triliun rupiah untuk membeli pesawat tempur Sukoi dari Rusia. (3) Kehadiran pesawat sukoi ini semakin menambah ketangguhan peralatan tempur kita sekaligus mengobati keresahan di masyarakat, setelah sejumlah peralatan tempur milik TNI rusak termasuk pada saat dipakai untuk latihan. (4) Masih segar dalam ingatan kita, ketika pesawat F-27 milik TNI AU jatuh di Bansung dan menewaskan 24 orang anggota pasukan khas. Kejadian ini sungguh sangat memprihatinkan. (5) Bahkan tercatat dalam beberapa tahun terakhir ini sudah berulang kali terjadi peristiwa naas seperti ini, tidak saja dikalangan TNI AU, AD, AL, tetapi juga ditubuh POLRI. (6) akan tetapi, yangmungkin perlu menjadi perhatian adalah keseriusan kita dalam membangun sistem pertahanan kita.

Hasil Analisa Struktur teks editorial di atas adalah sebagai berikut:
Opini Penulis:
Opini atau pendapat adalah pikiran /pendirian seseorang. Umumnya kalimat yang mengandung opini menggunakan kata mesti, mungkin, barangkali, bisa jadi, selain, seperti, dan lain sebagainya. 

Pada kutipan tajuk rencana pada contoh di atas, opini penulis terdapat pada kalimat (1) dan (6) karena terdapat kata meski dan mungkin .

Kalimat Fakta: 
Fakta juga dapat diartikan sebagai sesuatu yang benar- benar ada atau terjadi. Fakta juga dapat berupa angka- angka yang menunjukkan suatu kepastian

fakta yang terdapat pada tajuk rencana di atas terdapat pada nomor (2) dan nomor (4), karena melibatkan angka dan kepastiannya sesuai dengan fakta yang terjadi.


No comments:

Post a Comment