Surat Lamaran Kerja
A.
Pengertian Surat Lamaran Kerja
Surat lamaran kerja atau job application latter adalah surat yang didefinisikan sebagai
sebuah surat, baik yang ditulis pada lembaran kertas atau juga ditulis dengan
menggunakan media elektronik yang dibuat oleh seseorang yang sedang mencari
kerja, baik yang belum pernah bekerja maupun yang sudah pernah bekerja untuk
mengisi lowongan kerja yang ditawarkan oleh pihak lain, baik perseorangan,
organisasi perusahaan, instansi pemerintah.
Menurut Suryanto (2006:73) untuk menulis surat lamaran
kerja harus memiliki keterampilan dan kemahiran terutama dalam hal:
a) Penguasaan bahasa secara baik dan benar
b) Pengetahuan kedudukan masalah yang
dipersoalkan serta latar belakangnya
c) Maksud dan tujuan surat
d) Kemampuan tentang posisinya dalam
membuat suarat artinya terhadap siapa atau untuk siapa surat itu diberikan.
Berdasarkan urauian di atas dapat
disimpulkan bahwasannya surat lamaran kerja adalah surat yang dibuat
oleh pencari pekerjaan dan ditujukan oleh pembuka lowongan kerja dengan menguasai
ke empat keterampilan tersebut di atas.
B. Format
Penulisan Surat Lamaran Kerja
Menurut “Buku
Keterampilan Dasar Menulis”, Dalam penulisan surat lamaran kerja harus sesuai bagian-bagian surat
berikut:
1) Tempat dan tanggal pembuatan surat
2) Lampiran
3) Perihal surat
4) Alamat surat
5) Pembuka surat (diberi sapaan seperti
“Dengan hormat”)
6) Isi surat
- Alinea pembuka
- Alinea isi
- Alinea penutup
7) Penutup dan tanda tangan (pembuat
surat).
Contoh format lamaran kerja:
C.
Bagian-Bagian Surat Lamaran Kerja
a.
Tempat
dan Tanggal Pembuatan Surat
Tempat
dan tanggal pembuatan surat harus dicantumkan, hal ini berfungsi untuk:
- Memberi tahu penerima di mana dan kapan surat itu dibuat.
- Memudahkan pelacakan kalau terjadi keterlambatan respons dari penerima surat.
- Memudahkan pengarsipan.
- Menjadi acuan dalam merespons atau menindaklanjuti surat tersebut.
Dalam
menulis waktu pengiriman surat, ada beberapa hal yang perlu diperhatiikan.
1) Tanggal, bulan, dan tahun, harus ditulis
lengkap, tanpa menyingkatnya, misalnya, 10 Mei 2013, bukan 10-5-2013, salah
satu kegunaannya adalah untuk menghindari kekeliruan penulisan.
2) Pada akhir tanggal, bulan, dan tahun
surat, tidak diikuti tanda baca apa pun.
b. Lampiran
Lampiaran
biasa disingkat Lamp. Adalah sesuatu
yang melengkapi sebuah surat, misalnya biodata, atau dokumen penting lainnya.
Penulisan lampiran memungkinkan penerima surat mengetahui sejak awal adanya
sesuatu yang disertakan bersama surat itu.
Dalam
menulis lampiran, perhatikan hal berikut ini.
- Penyebutan adanya lampiran sebaiknya dicantumkan pada notasi lampiran dan isi surat. Pada notasi lampiran dapat dituliskan jumlahnya saja, misalnya.
-
Lampiran : Tiga lembar
-
Lampiran : Satu berkas
-
Lampiran : 30 eksemplar
-
Lampiran : Satu bundel
Jika
yang dilampirkan lebih dari satu macam dan pengirim surat ingin merincinya,
maka perincian itu dinomori dan diurutkan ke bawah, misalnya:
Lampiran : (1) Satu lembar formulir pendaftaran
(2)
Satu lembar sertifikat
(3)
Satu
lembar foto kopi ijazah
(4)
SKCK
2. Ketentuan
di atas hanya berlaku jika pada sebuah surat dilampirkan sesuatu. Jika tidak
ada yang dilampirkan, tulisan Lampiran
atau Lamp. Tidak perlu dicantumkan.
Kalaupun tetap dicantumkan, berikan tanda hubung (-) atau angka nol (0) sesudah
notasi tersebut.
3. Kata
Lampiran atau Lamp. Diikuti oleh titik dua. Huruf awal penyebutan isi lampiran
ditulis dengan huruf besar, sedangkan huruf lainnya dengan huruf kecil, pada
akhir lampiran tidak perlu dituliskan tanda baca apapun.
c. Hal
Hal
digunakan untuk mencantumkan pokok ataun inti persoalan yang akan menyampaikan
dalam sebuah surat dinas. Bagian ini memudahkan penerima surat mengetahui
dengan segera sesuatu yang dibicarakan dalam surat itu.
Dalam
menulis hal, perhatikan rambu-rambu berikut:
1) Pokok
atau inti surat ditulis secara singkat dan jelas, yang dapat mencerminkan isi
surat.
2) Kata
“Hal” diikuti tanda baca titik dua (:).
3) Huruf
awal pertama kata hal ditulis dengan huruf kapital, sedangkan yang lainnya
ditulis dengan huruf kecil jika kata-kata itu bukan merupakan nama.
Isi
hal tidak diikuti oleh tanda apa pun.
(1) Contoh
penulisan hal surat yang salah
- Hal : Permohanan untuk kerja
sebagai sales marketing
di PT.
Sinar
Sosro.
-
Hal : Permohonan melamar kerja sebagai staf manager
(2) Contoh
penulisan hal surat yang benar
Hal
: Permohonan kerja
d. Alamat
surat yang dituju
Alamat
surat yang dituju digunakan sebagai petunjuk langsung orang yang menerima
surat, alamat yang dituju ini sebenarnya tertulis pula dalam sampul surat.
Alamat yang dituju ini juga dapat berfungsi sebagai alamat luar untuk surat
yang menggunakan sampul berjendela.
Dalam
menulis alamat surat., perhatikan hal-hal berikut ini!
1) Alamat
surat tidak perlu diawali dengan “Kepada”, tetapi cukup dituliskan “Yth.” Atau
Yang terhormat. Jika diperlukan, kata tersebut dapat diikuti dengan kata sapaan
Bapak,
Ibu, atau Sdr/Saudara. Akan tetapi, kalau surat itu ditujukan kepada organisasi
atau perusahaan, maka penulisan Yth. atau Yang terhormat tidak diperlukan tidak perlu diikuti kata sapaan Bapak,
Ibu, atau
Sdr/Saudara.
Contoh
:
Yth.
Bapak Sukamto
Jalan
Pramuka No. 12. Jatiseeng, Ciledung
Cirebon
Yth.
Direktur
Pendidikan Guru dan Tenaga Teknis
Jalan
RS Fatmawati Cipete,
PT
Panca Sakti
Jalan
Raya Parung No.122
Bogor
16330
2) Ada
kalanya penulis surat tidak tahu secara persis nama yang dituju oleh suratnya.
Ketidaktahuan itu mungkin disebabkan penulis tidak mengenal struktur organisasi
atau birokrasi instansi yang ditujunya. Untuk mengatasi hal itu, gunakan alamat
yang umum saja, seperti pimpinannya.
Contoh
alamat yang salah:
Yth.
Bagian HRD PT Sinar Sosro
Jalan
Cabe Raya, Ciputat, Tanggerang 15418
Kalau
tidak tahu, penulis dapat mencantumkan alamat surat seperti berikut.
Yth.
Manager HRD PT Sinar Sosro
Jalan
Cabe Raya, Ciputat, Tanggerang 15418
3) Alamat
surat tidak diikuti oleh tanda baca apapun
Hal
yang perlu diketahui tidak semua instansi mencantumkan alamat tinggal atau
kantor penerima surat secara lengkap. Alasannya, alamat lengkap sudah tercantum
pada sampul surat. Oleh karena itu, pada alamat dalam surat hanya dicantumkan
nama atau jabatan penerimanya saja. Misalnya:
-
Yth.
Sdr. Drs. Wawan Rusmanto
-
Yth.
Direktur Utama PT Exxon Mobil
-
Yth. Manager
HRD PT Sinar Sosro
e. Salam
pembuka
Pencantuman salam pembuka sepertinya
halnya salam penutup, tidaklah wajib. Banyak instansi yang tidak menggunakannya
dalam suarat dinas mereka. Tetapi dalam penulisan surat lamaran kerja, biasanya
diawali dengan salam pembuka.
Salam
pembuka merupakan sapaan hormat penulis surat sebelum dia mengemukakan
persoalannya. Dalan penulisannya, huruf awal kata pertama salam pembuka ditulis
dengan huruf kapital, sedangkan kata berikutnya ditulis dengan huruf kecil.
Kemudian, setelah salam pembuka, sepertri halnya salam penutup, diikuti dengan
tanda koma (,). Pemakaian tanda koma ini hanyalah kesepakatan. Oleh karena itu,
salam pembuka tidak dapat dianggap sebagai bagian dari kalimat pertama surat,
kecuali kalau salam pembuka itu diintegrasikan ke dalam alenia isi (tubuh
surat).
Ungkapan yang biasa dipergunakan untuk
salam pembuka diantaranya adalah:
-
Dengan
hormat,
-
Bapak
... yang terhormat,
-
Salam
sejahtera
-
Salam
pramuka
-
Assalamualaikum
Wr. Wb.,
f. Isi
Surat
Isi suarat merupakan bagian surat yang
dipergunakan untuk menyatakan persoalan dalam surat tersebut. Penyampaian pesan
ingin dikemukakan penulis surat ditentukan oleh kejelasan bagian ini. Isi surat
terbagi atas tiga bagian, yaitu bagian pembuka, bagian isi, dan bagian penutup.
Bagian-bagian ini tidak selalu dituliskan dalam bentuk paragraf.
1) Bagian
pembuka
Bagian pembuka adalah pengantar isi
surat yang berfungsi untuk mengarahkan pikiran penerima surat kepada pokok
permasalahan yang akan dikemukakan. Untuk surat yang merupakan pemberitahuan,
pernyataan, permintaan, atau pertanyaan, kalimat pengantar yang lazim digunakan
untuk mengawali bagian pembuka di antaranya sebagai berikut.
-
Dengan
ini saya beritahukan...
-
Bersama
ini saya sampaikan berkas-berkas...
-
Perkenankanlah
saya sampaikan...
Untuk
surat tanggapan atau jawaban, kalimat pengantar yang lazim dipergunakan di
antaranya adalah sebagai berikut.
-
Sehubungan
dengan informasi yang saya dapat dari...
-
Berkenaan
dengan iklan yang terdapat pada surat kabar...
-
Berdasarkan
iklan yang terpasanga pada...
2) Bagian
isi
Bagian isi merupakan pokok persoalan
surat yang memuat pesan yang dikemukakan atau diinginkan penulis dari penerima
surat. Mengingat pentingnya bagian surat ini, penulis surat hendaknya
mengemukakan maksudnya dalam bahasa yang baik dan benar, jelas, lugas, sopan,
dan mudah dipahami penerima surat. Dalam
menulis surat haruslah mempersiapkan apa-apa yang menjadi kebutuhan dalam
berkirim surat, di antaranya:
(1) menentukan
sasaran surat “Siapa yang akan dikirim surat”,
(2) menetapkan
materi surat “Apa yang akan dikemukakan dalam surat itu?”,
(3) menentukan
maksud surat ‘Apakah tujuan mengirim surat? Apakah yang diinginkan melalui
suarat? Apakah hanya sekedar
menginformasikan atau
menginginkan tanggapan saja?’.
Dalam hal ini yang harus
diperhatikan adalah ragam dan banyaknya
pokok persoalan yang dikemukakan. Bila pokok persoalan yang disampaikan hanya
satu macam, penerima surat akan relatif mudah menangkapnya. Tetapi bila pokok
permasalahan itu lebih dari satu, tulislah setiap pokok persoalan secara
runtut. Kalau pokok persoalan itu memerlukan pengungkapan yang agak panjang,
kiata dapat menggunakan nomor urut untuk menandainya.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah
penggunaan ungkapan penghubung atau transisi antara kalimat alenia pengantar
bagian pembuka dengan bagian isi atau antara kalimat dalam bagian isi. Memang
keterhubungan itu tidak terlalu memerlukan pemakaian ungkapan transisi secara
eksplisit.
3) Bagian
penutup
Bagian
penutup menandakan bahwa paparan persoalan pokok isi surat telah selesai.
Bagian ini dipergunakan untuk menyimpulkan atau mempertegas surat serta
mengungkapkan imbauan, harapan, atau keinginan serta menyampaikan terimakasih
(jika diperlukan) penulis surat. Oleh karena itu, bagian ini hendaknya
diungkapkan secara singkat, tegas, tanpa basa-basi yang berlebihan, dan tanpa
mengulang kembali apa yang telah ditulis sebelumnya.
(1) Contoh
bagian penutup yang baik:
-
Atas
perhatian bapak saya sampaikan terima kasih.
-
Semoga
bapak dapat mengabulkan permohonan saya.
-
Atas
perhatian bapak saya ucapkan terimakasih.
(2) Contoh
bagian penutup yang kurang baik:
-
Atas
perhatiannya kami sampaikan terima kasih.
-
Semoga
permohonan ini dapat bapak kabulkan.
-
Atas
perhatiannya kami ucapkan banyak terima kasih.
g. Salam
penutup dan tanda tangan
Seperti halnya sala penutup, pemakaian
salam penutup juga sifatnya tidak wajib, tapi dalam penulisan surat lamaran
kerja sebaiknya
menggunakan salam penutup.
Salam penutup ditempatkan setelah isi
surat dan diikuti dengan tanda baca koma (,). Gunanya untuk menunjukan
keakhraban atau rasa hormat penulisnya. Bunyinya bisa beramacam-macam
tergantung pada posisi atau hubungan antara pengirim atau penerima surat. Tanda
tangan dituliskan dibawah salam penutup. Kata-kata yang biasa digunakan untuk
salam penutup dan penempatan tanda tangan di antaranya:
Wasalam,
Suryadi
Salam hormat,
Suryadi
Hormat kami,
Suryadi
Hormat saya,
Suryadi
semoga sukses pak.kedepan nya
ReplyDeleteTerima kasih ya Muhammad Alwi
DeleteThis comment has been removed by the author.
DeleteCihuy, sukses terus bg Andini 😁😁😁
ReplyDeleteTerima kasih, Adikku Yeni Irawati :-) :-) :-)
ReplyDelete